Senin, 01 Agustus 2011

Day #1

Tadi siang, aku baru saja chatting dan berkata kepada 8caseofdeath “gw udah jarang mimpi sekarang bro.” Dan sorenya, sekitar jam 17.00 aku merasakan kantuk mendadak. “can’t be helped, I guess” jadi aku merebahkan badan sejenak dikasur. Beberapa menit berlalu dan tanpa terasa, mengalir begitu saja, aku sudah berada dikamar mandi. Untungnya, tepat pada saat itu juga, aku berkata “bukannya tadi lagi tidur?” untuk pertama kalinya setelah beberapa malam, aku berhasil menangkap satu dream sign. Rasa puasnya sama seperti saat kita berhasil memecahkan satu jerawat kecil dihidung Smile

 

Dan to bed I was, standing there, watching my own body lay there lifeless (atau terlihat lifeless, yang pasti I stay away dari situ). Has this room always been this cramped? Rasanya lebih sempit dari biasanya. I’ve no interest in walking around, well, mungkin ini salah satu cara ngabuburit yang tidak menghabiskan tenaga. Jadi aku duduk diam disebelah tubuhku sendiri. Melihat nafasnya naik – turun. “I suppose now I’m officially insane” walaupun sebenarnya aku sudah berjanji untuk tidak lagi melakukan hal aneh ini, tetapi saat aku hendak terbangun terlintas dibenakku “maybe there’s something to this”. Dan lagipula dengan berdiam seperti ini aku yakin kalau sekarang sudah memasuki fase lucid dreaming.

And I guessed right, karena tak lama kemudian, tiba – tiba masuk iparku kedalam kamar, pardoning himself for barging in, dan dia membawa sepiring nasi =_=’ katanya malu makan diluar saat semua orang pada puasa. I just smiled at him, meneruskan bengongku, dan ketika melihat kesamping badanku telah hilang. And to make matter worst, mertuakupun masuk kedalam sembari makan =_=’ “this is getting annoying…” Kamar yang sempit menjadi semakin sesak, akhirnya aku keluar kamar, pilihan yang buruk tampaknya. Karena begitu aku keluar kamar, tidak ada lagi acuan untuk menentukan yang mana mimpi yang mana bukan. It was literally a jungle outside =_=’ I decided to go back inside, tapi saat membuka pintu, ada seseorang didalam yang menahan pintu hingga hanya terbuka sedikit. Aku coba mengintip kedalam, dan orang tersebut membuka pintunya. Kakek – kakek tua yang tidak kukenal, namun sepertinya beliau mengenalku. Aku mengucap salam dan mencium tangannya, beliau berkata “salam dulu sama Ibu didepan” dan aku bergegas keruang tamu, ada banyak orang sedang duduk, dan aku lihat ibu mertuaku masih tertidur dikasur yang sengaja ditaruh diruang tamu itu. Didekat kasur ada sesosok nenek – nenek sedang duduk dikursi. “Mungkin ini Ibu yang dimaksud” aku mengucap salam dan mencium tangannya, beliau mempersilahkan aku untuk menyalami semua orang yang ada disitu, ada sesosok wanita juga yang mirip ibuku, dia hanya tersenyum ketika aku mencium tangannya. Dan aku duduk dipinggiran kasur, karena semua tempat disofa telah terisi penuh. Dan aku hanya diam disitu, “I’ve nothing to say to the like of these =_=” dan merekapun tidak berkata apa – apa kepadaku. So we killed time by watching television, aku melihat ketivi tersebut, ada sebuah ulasan tentang seorang wanita yang sedang memperjuangkan hak anaknya, apa masalahnya aku tidak tahu (dan tidak peduli sebenarnya) namun seperti saat sedang disiarkan itu, permasalahannya sudah selesai, dan sang ibu disitu mengucapkan syukur dan terimakasih kepada semua yang telah membantunya. The strangest thing happens ketika aku memperhatikan anak kecil yang digendong olehnya, anak itu seperti sedang tertidur, namun ketika aku memperhatikan mukanya, sepertinya sianak itu menyadarinya dan membuka matanya.

Matanya putih semua, dan persis ketika sianak membuka matanya, aku terbangun =_=’ jam 18.00, so much for ngabuburit, sejam tidur, felt like ages…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar