Jumat, 12 Agustus 2011

Sleeping is so Lame

Aku berada diatas tempat tidur, sebuah kamar, bukan kamarku. Dan gitaris band-ku dulu ada disitu... Kami sempat berdiskusi tentang band kami yang saat ini sedang vakum. Dia menyarankan untuk melanjutkannya kembali setelah “dia selesai kuliah” entah dia siapa yang dimaksud, dan dia pun melangkah keluar kamar itu. Sembari rebahan aku merenungkan pembicaraan tadi, dan akhirnya akupun tertidur...

Aku terbangun kaget, ruangan yang sangat besar, seperti sebuah mesjid. Kali ini disebelahku duduk bassis band-ku dulu. Namun dia seperti tidak menyadari keberadaanku dan terus duduk bersila, raut mukanya seperti sedang memikirkan sesuatu yang sangat berat. Tidak ingin mengganggunya, aku memutuskan untuk melihat – lihat sekitar. Ruangan besar ini berbentuk lingkaran dengan atap yang membentuk kubah setengah lingkaran. Putih, dan sama sekali tidak ada pilar didalam ruangan. Hanya warna putih tembok dan karpet hijau. Berada disini aku merasakan sebuah kenyamanan, kembali aku ke tempat awalku muncul, dan berbaring disebelah sang bassis. Rasa kantuk mendera, dan kembali aku tertidur.

Rasa dingin disekujur tubuh, aku membuka mata. Ini rumah kakekku. Perasaan tidak nyaman muncul. Rupanya aku berada dikamar tengah, aku keluar dan menyaksikan seorang nenek – nenek yang sangat tua sedang duduk dan beberapa wanita sedang membuka kain yang menutup punggungnya serta mengolesi punggung sang nenek. Ada sebuah tato dengan bentuk aneh diseluruh punggung sang nenek. Tak lama mereka menutupi kembali punggung sang nenek dengan kain. Pakaian mereka seperti kimono jepang.

Si nenek itupun bangun dari duduknya dan melangkah kearah pintu keluar. Para wanita lain bergegas mengikutinya, sebagian membawa tas dan koper, sepertinya si nenek ini orang penting didaerah sini. Aku sempat membantu seorang laki – laki tua yang ingin mengikuti si nenek keluar, namun sepertinya dia terlalu lemah untuk berjalan.

Dan aku mengikuti mereka keluar. Teras rumah kakekku ini lebih tinggi dari tanah, dan ada beberapa anak tangga sebelum sampai kebawah. Para wanita yang mengiringi si nenek sebagian sudah tidak ada, namun ada dua orang dari mereka yang masih duduk dibawah dan sepertinya menunggu sesuatu. Dan diteras ada beberapa orang yang sepertinya “orang rumah” dan mereka sedang berargumen tentang sesuatu.

Aku berkeliling sejenak, sudah lumayan lama aku tidak berada dirumah ini, sempat terbayang kilasan – kilasan kenangan masa kecilku dirumah ini. Namun lamunanku dikejutkan oleh perkataan salah satu dari dua wanita yang duduk itu, suaranya seperti dia berbicara didalam kepalaku “aku tidak akan pergi sebelum kalian meminta maaf sembari bersujud dihadapan kami.” Aku sebenarnya tidak tahu sama sekali tentang pertikaian mereka. Namun mendengar intonasi suara si wanita, dan melihat kebungkaman orang – orang yang masih berdiri diteras, sepertinya para wanita tersebut tidak main – main.

Dan akhirnya satu persatu dari orang – orang yang diteras turun, bersujud dihadapan kedua wanita tersebut dan meminta maaf. Salah seorang pria yang bersujud bertanya “apakah kita sudah berdiri diatas level yang sama?” Salah seorang wanita tersebut menoleh kearahku dan berkata dengan tegas “not yet!” WTF! Kenapa aku dibawa juga dalam hal ini =_='

Namun aku merasakan kedua wanita tersebut memang diperlakukan kurang sopan, dan karena ini dirumah kakekku, somehow, aku bertanggung jawab juga atas semua yang dilakukan oleh “mahluk – mahluk insignifikan ini =_=” maka aku turun kebawah, berlutut, dan meminta maaf. Pria yang tadinya berbicara memegang pundakku dari belakang. Kembali dia bertanya “apakah kita sudah berdiri diatas level yang sama?” dan si wanita terdiam beberapa saat, tersenyum dan berkata “belum.” kali ini aku tidak tahan lagi, aku berdiri mendekati mereka, dan mereka berduapun bangun dari duduk mereka, aku mengangkat tanganku keatas dan mengayunkannya kearah pipi si wanita tersebut. Dia terlempar kesamping, arah temannya dan keduanya jatuh tersungkur ketanah. Kill two birds with one stone. Setelah itu aku merasakan kembali mengantuk, aku segera duduk disofa teras dan memejamkan mata. Kali ini aku terbangun dikamarku.

3 komentar: