Selasa, 02 Agustus 2011

Day #2

Entering Day #2: The Comfort of Home

Sebuah mimpi singkat, aku sedang berada didalam kamar, merasakan kangen yang kuat terhadap rumah. Aku bilang pada istriku “aku mau pulang sebentar” rasanya seperti ada sesuatu yang harus aku lakukan disana, but I don’t know what yet. Tapi yang aku rasa didalam mimpi itu sepertinya perjalanan akan memakan waktu yang lama. Aku memutuskan untuk pergi ke ATM mengambil uang untuk istriku, karena aku lihat didompetku tinggal sedikit uang tersisa.

Dalam perjalananku mengambil uang itu, sepertinya aku malahan sedang berada didalam komplek rumahku, sayangnya kali ini dreamsign kurang terasa kuat =_=’ so let the dream carry on.

Ketika dalam perjalanan itu, aku melihat sebuah stand roti dipinggir jalan. Yang membuatku tertarik adalah bungkus plastik roti – roti tersebut berwarna hijau Smile looks delicious to me. Aku sempat bertanya tentang berbagai jenis roti yang tersedia, tentunya hanya yang rasa coklat yang membuatku tertarik. Transaction done, aku membeli dua buah roti coklat untuk istriku, dan ketika menunggu roti – roti tersebut dipanaskan (yup, they got oven in their stand =_=’) ada seorang pembeli lagi, masuk dari samping stand tersebut dan melihat itu membuatku penasaran “boleh juga tuh, lihat – lihat dari dekat” jadi aku memutar kesamping stand tersebut dan memasukinya.

Namun ketika hendak masuk si penjual roti berkata bahwa rotiku sudah siap, dan aku tidak jadi masuk lebih jauh lagi, namun didekat tempat si penjual roti itu menaruh uang, ada sebuah gelas plastik, sepertinya merek kopi – kopi yang hanya ada di mall. Penasaran dengan itu akupun menanyakannya, dan si penjual berkata kalau disitu tidak menjual kopi tersebut, namun dia bisa membelikannya untukku jika mau. Ternyata tidak jauh dari situ ada sebuah minimarket yang menjual minuman tersebut, dan didalamnya juga ada ATM yang sedang aku cari. Jadi akhirnya aku sendiri yang berjalan ke minimarket itu.

Sembari berjalan aku sempat melihat dompetku, memeriksa uang yang tersisa. Dan ketika aku kembali menengok keatas, aku sudah berada didalam kamarku, istriku sedang bertanya “berapa lama disana?” dan aku merasa sulit untuk menjawabnya. Bagaimana bisa menghitung lamanya perjalanan, jika aku tidak pergi kemana – mana?

Dan akupun terbangun. 00.15 =_=’ dan mengingat sebuah kalimat yang sempat kupost ditwitter “home is where the heart is”

1 komentar: