Sabtu, 02 Oktober 2010

Sedikit Mengenai Sleep Paralysis / Ketindihan

Dari sudut pandang historis ketindihan / Sleep Paralysys atau SP telah menjadi bagian dari kehidupan manusia sejak lama, biasa di interpretasikan berdasarkan kultur atau agama. Istilah umum “nightmare”, biasa digunakan dijaman sekarang untuk mendeskripsikan mimpi buruk, atau situasi buruk, berasal dari definisi asli dalam “A Dictionary of the English Language” yang dikeluarkan tahun 1755 sebagai “tekanan mengerikan disaat tidur, menyerupai tekanan berat pada dada”.

Dalam cerita² rakyat hal ini dipersepsikan sebagai akibat dari entitas yang datang dimalam hari dan duduk diatas dada korban yang sedang tidur, terkadang juga dianggap mencekik leher korban, melakukan hubungan seksual atau menyedot energi dari korban²nya. Entitas² ini,  oleh masyarakat Romawi Kuno disebut dengan istilah Incubus (tipe jantan, yang menyerang wanita) atau Succubus (kebalikannya). Kata dalam bahasa Italia “incubo” – diambil dari kata bahasa Latin “incubus” – sekarang digunakan dalam percakapan sehari – hari di Italia sebagai “nightmare”. Tentunya akibat dari deminologi abad pertengahan yang menaruh “dosa” terlalu over-rated , entitas² ini dipersonifikasikan sebagai penyimpangan seksual; menguji keimanan para korban²nya.
Dalam interpretasi bangsa Inggris kuno, entitas² ini disebut “mare” atau “the Old Hag”, menurut cerita rakyat dari British and Anglo North American folklore. The Old Hag datang dimalam hari dan menduduki korban yang tertidur, menyebabkan mereka kehabisan nafas sembari mengirim bayangan² atau mimpi² seram. Begitu terbangun, korban akan merasa lumpuh, merasakan Hag diatas tubuhnya, mendengar teriakannya, menyebabkan pergulatan yang susah untuk dilepas. Beberapa dari kejadian² ini akhirnya dituding dilakukan oleh tabib² setempat, yang akhirnya dibakar hidup².
Setiap kebudayaan tampaknya memiliki interpretasi klenik mereka sendiri untuk menjelaskan SP dan memiliki beberapa penjelasan alternatif untuk sensasi² yang dialami, terutama sensasi² yang dianggap sebagai tekanan pada dada yang menyebabkan kehabisan napas itu.
Dalam kebudayaan Thailand kejadian ini disebut sebagai “pee umm” dan “khmout sukkhot” atau “ma de” dalam budaya Vietnam yang berarti “ditekan oleh hantu”. Dalam cerita rakyat China disebut sebagai ‘guǐ yā chuáng’ yang secara harafiah artinya “hantu yang menekan badan”. Dalam kultur African-American disebut dengan istilah “setan yang naik di punggungmu”. Dalam kebudayaan Jepang disebut kanashibari yang artinya “terikat besi”. Versi New Guinea-nya, “Suk Ninmyo” dipercaya berasal dari pohon keramat yang menggunakan intisari manusia untuk menopang hidupnya, dan dikatakan bahwa pohon tersebut memakan intisari itu dimalam hari sehingga tidak mengganggu aktifitas manusia ketika siang hari, tetapi beberapa orang terbangun dimalam hari, yang menyebabkan SP.
Sampai hari ini, orang² yang mengalami SP spontan, menginterpretasikannya dengan cara yang berbeda- beda. Banyak orang melaporkan adanya keberadaan orang lain dalam kamar ketika SP, dan fakta bahwa SP terkadang dibarengi dengan kelumpuhan sementara serta halusinasi suara menyebabkan banyaknya interpretasi yang bermacam – macam.
OOBE / AP biasanya diawali dengan keadaan dimana persepsi dimatikan, atau kesadaran berpindah. Sensasi fisik yang sering muncul pada kondisi ini meliputi paralisis, sensasi seperti didorong kebawah, serta getaran pada tubuh. Persepsi suara seperti suara gemuruh, orang² berbicara dari jauh, suara dengung dan lain lain sering terdengar pada fase ini. Terkadang sensasi seperti ada orang lain yang memasuki kamar terasa juga. Hal ini yang sering dilaporkan sebelum terjadi Near-Death Experience.
Jadi, kondisi ini, dialami dengan sendirinya atau sebelum OOBE secara umum disebut SP. Baik SP, dan tahap akhir sebelum OOBE, adalah hal yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar